Kematian Pertama di Amerika Serikat disebabkan Cacar Monyet – Amerika Serikat melaporkan bahwa seorang pasien yang didiagnosis mengidap penyakit cacar monyet atau monkeypox telah meninggal. Ini menjadi kasus petama pasien meninggal karena cacar monyet. Pasien adalah seseorang dewasa yang memiliki kekebalan tubuh sangat lemah dan memiliki beberapa penyakit. Namun kematian juga disebabkan oleh cacar monyet.
Setelah kematian ini makan diumumkan wabah ini dinyatakan sebagai darurat nasional. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit telah melaporkan kasus serupa lebih dari 18.000 telah terinfeksi cacar monyet di Amerika Serikat. Sedangkan Badan Kesehatan Dunia melaporkan sudah hampir 50.000 kasus dan meninggal 15 pasien.
Pemerintah Texas akan terus mencari cara dalam pengobatan bagi pasien yang menunjukan gejala penyakit cacar monyet. Penyakit Monkeypox sebenarnya tidak mengancam jiwa, namun bila menyerang seseorang dengan kekebalan tubuh yang lemah dapat meningkatkan resiko menjadi parah.
Ciri-ciri pasien mengidap monkeypox adalah timbul bintik-bintik seperti jerawat yang menyebabkan rasa sakit hampir seperti lecet di sekujur tubuh. Penderita biasa akan mengalami kesakitan beberapa minggu kedepan ditambah dengan gejala demam bahkan pembengkakan kelenjar. Hingga sekarang kematian dilaporkan dari beberapa negara yaitu Kuba, Ekuador, Ghana, India, Spanyol, dan Afrika Tengah.
Virus ini bisa menyebar karena kontak seksual antara pria gay. Pengidap penyakit ini juga mengalami sakit yang luar biasa seperti luka yang timbul dari anus hingga ureta, nyeri dubur hingga pendarahan. 94 persen kasus telah dikonfirmasi, pasien yang menderita penyakit ini adalah laki-laki. Penyebaran kasus ini cukup lambat namun bisa hingga ke kota-kota besar.
Upaya sekarang dalam mengurangi kasus ini adalah dengan memberi vaksin. Amerika Serikat berharap dengan pemberian vaksin dapat mendistribusikan keberbagai wilayah untuk mencegah penyebaran lebih luas. Mereka juga melakukakan bimbingan dan mendidik pria gay dan biseksual mengenai virus ini. Orang-orang yang memiliki resiko tinggi diberi terlebih dahulu untuk mengurangi terkena cacar monyet.
31 Anak terinfeksi cacar monyet
Anak- anak dilaporkan oleh 11 negara bagian Amerika Serikat bahwa 31 jiwa telah diperiksa dan terinfeksi cacar monyet. Laporan sekarang bahwa sudah mencapai 18.989 di seluruh Amerika Serikat menunjukkan gejala Monkeypox dan meninggal satu orang. Apabila dibandingkan dengan WHO secara global laporan telah turun secara signifikan dengan 21 persen laporan kasus 5.907 setiap minggu.
Banyak kasus yang pasiennya pulih hanya dalam beberpa minggu tanpa menjalani pengobatan apapun, ini dipengaruhi oleh faktor kekebalan tubuh seseorang berbeda. Walaupun terjadi seperti itu, badan kesehatan tetap menganjurkan apabila menemukan gejala segera memriksakan diri.
Penyebaran virus tidak hanya dapat melewati kontak fisik namun bisa juga dengan barang yang sudah terkontaminasi oleh penderita cacar monyet. Seperti baju yang ia gunakan ataupun seprai. Bahkan hingga peralatan makan usahakan dibedakan dengan pasien.
Kasus cacar monyet di Brazil
Penularan virus cacar monyet juga didominasi pasien dengan angka kasus terbanyak. Brasil menghitung hampir 1,700 kasus. Brasil juga negara yang melaporkan adanya kasus kematian.
Maraknya kasus ini menyebabkan masyarakat menyerang hewan monyet, yang dianggap menyebarkan virus. 10 ekor monyet telah mati diracuni dalam waktu singkat. Monyet dianggap hewan pembawa virus yang menyerang manusia. Kekhawatiran manusia terhadap penyakit ini membuat kurangnya populasi primata. Dalam menangani kasus penyerangan terhadap hewan, sehingga membuat WHO mengumumkan bahwa penularan terjadi hanya dari manusia ke manusia. Walaupun hewan bisa menularkan virus atau penyakit ke manusia namun dalam kasus ini bukan monyet yang bertanggung jawab atas merebaknya virus ini.
Vaksin cacar Monyet
Untuk menekan penyakit menular cacar monyet ini, beberapa negara terus mengembangkan vaksin yang efektif. Beberapa vaksin yang diberikan, di Roma pada Rumah Sakit Spallanzani adalah rumah sakit pertama yang memeberi vaksin. Terdapat 200 jiwa yang akan menerima vaksin dosis pertama, vaksin yang diberikan adalah vaksin Jynneos (MVA-BN). Vaksin ini adalah vaksin cacar buatan Bavarian Nordic yang sudah teruji dan mengantongi perizinan dari European Medicines Agency untuk digunakan dalam mengatasi cacar monyet.
Vaksin MVA-BN akan bereaksi apabila seseorang menderita cacar monyet atau terpapar virus ini. Karena respon imunologis dipercaya bahwa vaksin dengan cepat mengubah dan menekan angka kasus meningkat. Vaksin Jynneos yang biasa disebut dnegan imvamune atau imvanex terkandung virus vaccinia, virus ini akan mencegah infeksi terhadap orang yang terpapar. Vaksin ini juga hampir sama seperti vaksin covid-19 yang diberikan 2 dosis dalam selang waktu yang sudah ditentukan. Apabila seseorang telah menerima vaksin cacar pada saat bayi, maka hanya perlu mendapat satu dosis saja. Vaksin cacar monyet ini aman bagi pasien yang mengidap HIV.
Sedikitnya informasi tentang kefektivitas pada pemberian dossis vaksin, sehingga Organisasi Kesehatan Duni (WHO) tidak menyarankan untuk pemberian vaksin massal cacar monyet ini. Negara-negara yang mengelola dan mengembangkan vaksin sedang mengumpulkan data dan berbagi untuk mengetahui perkembangan dan keefektivitasnya vaksin ini. WHO berupaya untuk mengembangkan penelitian untuk menggunakan vaksin paling efektif.
Untuk sekarang secara global ada sekitar 16 juta vaksin MVA-BN dalam bentuk curah. Hal ini membuat memperlambat cara kerja, karena harus dimasukkan ke dalam botol terlebih dahulu. Beberapa negara sudah mengamankan vaksin yang siap digunakan. Sedangkan WHO berupaya selalu membantu setiap negara untuk kebutuhan pasokan vaksin. Namun WHO tetap menegaskan untuk melakukan pengawasan dan melakukan diagnosis terhadap pencegahan, penularan dalam menghentikan kasus cacar monyet ini. Tetap menjaga kontak terhadap penderita penyakit car monyet dan menjaga kekebalan tubuh.