Deretan Berita Viral di Amerika Serikat

Deretan Berita Viral di Amerika Serikat – Beberapa hari belakangan ini ada 3 berita viral yang ada di Negeri Paman Sam. Salah satu beritanya yaitu berkaitan dengan permasalahan migran yang menerjang Amerika Serikat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut bahkan walikota New York telah menyediakan dana yang cukup banyak. Nah, untuk mengetahui informasi lengkapnya tentang berita tersebut langsung saja baca artikel berikut ini.

Negeri Paman Sam Dilanda Permasalahan Migran

Diketahui saat ini Negeri Paman Sam sedang dilanda dengan permasalahan migran. Imbas dari peristiwa itu membuat pemerintah di wilayah New York mengumumkan keadaan darurat. Menurut Eric Adams selaku walikota New York keadaan darurat yang diumumkan itu dikarenakan banyaknya jumlah migran masuk ke kota tersebut, sehingga angkanya melebihi jumlah akomodasi yang mampu untuk menampung mereka. Untuk mengatasi permasalahan ini Amerika Serikat telah menyediakan dana hingga mencapai angka US$satu miliar atau setara Rp 15 triliun. Dana itu direncanakan akan digunakan untuk membuat tempat-tempat penampungan baru bagi para imigran tersebut. Meskipun walikota New York sudah menyiapkan bantuan berupa dana namun Adams masih meminta bantuan darurat dari negara bagian dan federal guna mengatasi masuknya para pencari suaka itu. Bukan hanya pada pemerintah negara dan federal bagian saja namun walikota New York juga mencoba program sukarela dari warga agar menampung para migran itu.

Di kota New York sendiri saat ini telah mempunyai lebih dari 61 orang dalam sistem penampungan migran. Migran yang ditampung dalam sistem tersebut termasuk juga ribuan tunawisma dan para pencari suaka yang sudah diangkut menggunakan bus dalam beberapa bulan terakhir ini. Walikota New York tersebut menyebutkan jika setidaknya ada 17.000 para pencari suaka yang telah diangkut menggunakan bus dari perbatasan Selatan Amerika Serikat sejak bulan April yang lalu. Selain itu Adams juga mengatakan jika ada sebanyak 42 hotel yang telah didirikan untuk jadikan tempat penampungan darurat. Hotel itu nantinya juga akan digunakan untuk menampung sebanyak 5500 anak migran yang sudah terdaftar di sekolah. Hingga minggu pertama bulan Oktober Tessa sudah menggelontorkan dana lebih dari 18 juta guna mengangkut para pendatang Amerika latin ke Washington DC, New York dan Chicago. Menurut gubernur Texas di bulan April ini kebijakan imigran yang dilakukan oleh pemerintahan presiden Joe Biden dianggap mampu memberikan insentif bagi para pelintas batas ilegal.

Angkatan Udara Amerika Serikat dan Inggris Melakukan Latihan Bersama

Tepatnya pada hari Jumat tanggal 7 Oktober 2022 angkatan Laut Amerika Serikat dan Inggris mengadakan sebuah latihan bersama. Diketahui latihan itu dilaksanakan di teluk Arab, dalam latihan itu kedua negara tersebut menguji drone. Di mana drone itu sebelumnya telah dua kali disita oleh Iran. Kegiatan ini dilakukan pada saat angkatan laut Amerika Serikat secara terpisah memberitahu bahwa pengiriman komersial di Timur tengah lebih luas. Dalam hal ini mereka akan terus memakai drone di wilayah itu dan memperingatkan agar tidak ada seorangpun yang mengganggu operasi tersebut. Nantinya drone yang digunakan itu akan mencari target di laut dengan cara mengambil foto menggunakan kamera. Setelah itu gambar yang dihasilkan akan dikirim ke kapal perang dan pusat komando Armada kelima. Untuk pusat komando Armada kelima tersebut berada di Pulau Bahrain. Di sanalah nantinya sistem Al akan bekerja melalui gambar-gambar atau foto-foto tersebut. Sedangkan drone yang digunakan dalam hal ini termasuk ke dalam pengintai udara ultra daya tahan, kapal permukaan. Pada latihan militer ini terdapat hal yang cukup menarik dari angkatan Laut yaitu Saildrone Explorer. Saildrone Explorer sendiri merupakan pesawat tidak berawak yang mampu bertahan di lautan dalam jangka waktu super lama. Pesawat itu sangat cocok digunakan pada wilayah yang memiliki sekitar 8000 km garis pantai seperti dari terusan Suez menyusuri laut merah di teluk Oman, telu Arab dan Selatan Hormuz.

Deretan Berita Viral di Amerika Serikat

Jumlah Pengangguran di Amerika Serikat Mengalami Penurunan

Di bulan September ini, pengusaha di Amerika Serikat telah berhasil mempekerjakan pekerja dengan jumlah lebih banyak dari yang diperkirakan sebelumnya. Hal itu membuat tingkat pengangguran di Amerika Serikat menjadi turun sebesar 3,5%. Dikutip dari Reuters pada Jumat 7 Oktober 2002 data departemen tenaga Kerja di Amerika Serikat menunjukkan jika nonfarm payrolls mengalami kenaikan hingga angkanya menjadi 263.000 pekerja di bulan lalu. Sedangkan untuk data pada bulan Agustus tidak direvisi sehingga masih tetap tercatat sebanyak 315 pekerja. Dengan kenaikan upah yang masih solid dan pasar tenaga kerja ketat membuat penghasilan per jam negara tersebut meningkat menjadi 0,3% dari bulan Agustus lalu. Hal itu juga menurunkan tingkat kenaikan upah tahunan menjadi 5,0% dari yang sebelumnya 5,2% di bulan Agustus. Saat ini pasar tenaga kerja di Amerika Serikat masih tahan terhadap biaya pinjaman yang terbilang tinggi dan kondisi keuangan lebih ketat. Ekonomi menyampaikan jika pebisnis enggan memberhentikan para pekerja dikarenakan kesulitan dalam merekrut karyawan baru. Sedangkan berdasarkan data pemerintah minggu ini menunjukkan lowongan pekerjaan di Amerika Serikat turun menjadi 1,1 juta. Bisa dibilang angka tersebut merupakan penurunan terbesar sejak bulan April 2020 yang lalu. Para ekonomi menyampaikan jika bisnis saat ini telah mengisi kembali posisi terbuka dikarenakan mereka terus berjuang untuk memperluas jumlah pekerja agar sesuai dengan peningkatan permintaan atas produk miliknya. Diketahui saat ini bank sentral Amerika Serikat sudah menaikkan suku bunga kebijakannya hari yang sebelumnya mendekati 0 ke angka kisaran 3,00% menjadi 3,25%. Selain itu laporan harga konsumen pada bulan September juga akan membantu dalam pembuatan kebijakan guna menilai kemajuan dalam pertempuran melawan inflasi.

Kematian Pertama di Amerika Serikat disebabkan Cacar Monyet

Kematian Pertama di Amerika Serikat disebabkan Cacar Monyet – Amerika Serikat melaporkan bahwa seorang pasien yang didiagnosis mengidap penyakit cacar monyet atau monkeypox telah meninggal. Ini menjadi kasus petama pasien meninggal karena cacar monyet. Pasien adalah seseorang dewasa yang memiliki kekebalan tubuh sangat lemah dan memiliki beberapa penyakit. Namun kematian juga disebabkan oleh cacar monyet.

Setelah kematian ini makan diumumkan wabah ini dinyatakan sebagai darurat nasional. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit telah melaporkan kasus serupa lebih dari 18.000 telah terinfeksi cacar monyet di Amerika Serikat. Sedangkan Badan Kesehatan Dunia melaporkan sudah hampir 50.000 kasus dan meninggal 15 pasien.

Pemerintah Texas akan terus mencari cara dalam pengobatan bagi pasien yang menunjukan gejala penyakit cacar monyet. Penyakit Monkeypox sebenarnya tidak mengancam jiwa, namun bila menyerang seseorang dengan kekebalan tubuh yang lemah dapat meningkatkan resiko menjadi parah.

Ciri-ciri pasien mengidap monkeypox adalah timbul bintik-bintik seperti jerawat yang menyebabkan rasa sakit hampir seperti lecet di sekujur tubuh. Penderita biasa akan mengalami kesakitan beberapa minggu kedepan ditambah dengan gejala demam bahkan pembengkakan kelenjar. Hingga sekarang kematian dilaporkan dari beberapa negara yaitu Kuba, Ekuador, Ghana, India, Spanyol, dan Afrika Tengah.

Virus ini bisa menyebar karena kontak seksual antara pria gay. Pengidap penyakit ini juga mengalami sakit yang luar biasa seperti luka yang timbul dari anus hingga ureta, nyeri dubur hingga pendarahan. 94 persen kasus telah dikonfirmasi, pasien yang menderita penyakit ini adalah laki-laki. Penyebaran kasus ini cukup lambat namun bisa hingga ke kota-kota besar.

Upaya sekarang dalam mengurangi kasus ini adalah dengan memberi vaksin. Amerika Serikat berharap dengan pemberian vaksin dapat mendistribusikan keberbagai wilayah untuk mencegah penyebaran lebih luas. Mereka juga melakukakan bimbingan dan mendidik pria gay dan biseksual mengenai virus ini. Orang-orang yang memiliki resiko tinggi diberi terlebih dahulu untuk mengurangi terkena cacar monyet.

31 Anak terinfeksi cacar monyet

Anak- anak dilaporkan oleh 11 negara bagian Amerika Serikat bahwa 31 jiwa telah diperiksa dan terinfeksi cacar monyet. Laporan sekarang bahwa sudah mencapai 18.989 di seluruh Amerika Serikat menunjukkan gejala Monkeypox dan meninggal satu orang. Apabila dibandingkan dengan WHO secara global laporan telah turun secara signifikan dengan 21 persen laporan kasus 5.907 setiap minggu.

Banyak kasus yang pasiennya pulih hanya dalam beberpa minggu tanpa menjalani pengobatan apapun, ini dipengaruhi oleh faktor kekebalan tubuh seseorang berbeda. Walaupun terjadi seperti itu, badan kesehatan tetap menganjurkan apabila menemukan gejala segera memriksakan diri.

Penyebaran virus tidak hanya dapat melewati kontak fisik namun bisa juga dengan barang yang sudah terkontaminasi oleh penderita cacar monyet. Seperti baju yang ia gunakan ataupun seprai. Bahkan hingga peralatan makan usahakan dibedakan dengan pasien.

Kasus cacar monyet di Brazil

Penularan virus cacar monyet juga didominasi pasien dengan angka kasus terbanyak. Brasil menghitung hampir 1,700 kasus. Brasil juga negara yang melaporkan adanya kasus kematian.

Maraknya kasus ini menyebabkan masyarakat menyerang hewan monyet, yang dianggap menyebarkan virus. 10 ekor monyet telah mati diracuni dalam waktu singkat. Monyet dianggap hewan pembawa virus yang menyerang manusia. Kekhawatiran manusia terhadap penyakit ini membuat kurangnya populasi primata. Dalam menangani kasus penyerangan terhadap hewan, sehingga membuat WHO mengumumkan bahwa penularan terjadi hanya dari manusia ke manusia. Walaupun hewan bisa menularkan virus atau penyakit ke manusia namun dalam kasus ini bukan monyet yang bertanggung jawab atas merebaknya virus ini.

Kematian Pertama di Amerika Serikat disebabkan Cacar Monyet

Vaksin cacar Monyet

Untuk menekan penyakit menular cacar monyet ini, beberapa negara terus mengembangkan vaksin yang efektif. Beberapa vaksin yang diberikan, di Roma pada Rumah Sakit Spallanzani adalah rumah sakit pertama yang memeberi vaksin. Terdapat 200 jiwa yang akan menerima vaksin dosis pertama, vaksin yang diberikan adalah vaksin Jynneos (MVA-BN). Vaksin ini adalah vaksin cacar buatan Bavarian Nordic yang sudah teruji dan mengantongi perizinan dari European Medicines Agency untuk digunakan dalam mengatasi cacar monyet.

Vaksin MVA-BN akan bereaksi apabila seseorang menderita cacar monyet atau terpapar virus ini. Karena respon imunologis dipercaya bahwa vaksin dengan cepat mengubah dan menekan angka kasus meningkat. Vaksin Jynneos yang biasa disebut dnegan imvamune atau imvanex terkandung virus vaccinia, virus ini akan mencegah infeksi terhadap orang yang terpapar. Vaksin ini juga hampir sama seperti vaksin covid-19 yang diberikan 2 dosis dalam selang waktu yang sudah ditentukan. Apabila seseorang telah menerima vaksin cacar pada saat bayi, maka hanya perlu mendapat satu dosis saja. Vaksin cacar monyet ini aman bagi pasien yang mengidap HIV.

Sedikitnya informasi tentang kefektivitas pada pemberian dossis vaksin, sehingga Organisasi Kesehatan Duni (WHO) tidak menyarankan untuk pemberian vaksin massal cacar monyet ini. Negara-negara yang mengelola dan mengembangkan vaksin sedang mengumpulkan data dan berbagi untuk mengetahui perkembangan dan keefektivitasnya vaksin ini. WHO berupaya untuk mengembangkan penelitian untuk menggunakan vaksin paling efektif.

Untuk sekarang secara global ada sekitar 16 juta vaksin MVA-BN dalam bentuk curah. Hal ini membuat memperlambat cara kerja, karena harus dimasukkan ke dalam botol terlebih dahulu. Beberapa negara sudah mengamankan vaksin yang siap digunakan. Sedangkan WHO berupaya selalu membantu setiap negara untuk kebutuhan pasokan vaksin. Namun WHO tetap menegaskan untuk melakukan pengawasan dan melakukan diagnosis terhadap pencegahan, penularan dalam menghentikan kasus cacar monyet ini. Tetap menjaga kontak terhadap penderita penyakit car monyet dan menjaga kekebalan tubuh.

Korea Selatan dan Amerika Serikat Latihan Militer Secara Serentak

Korea Selatan dan Amerika Serikat Latihan Militer Secara Serentak

Korea Selatan dan Amerika Serikat Latihan Militer Secara Serentak – Pada hari senin tanggal 22 agustus 2022 ini diketahui negara korea selatan dan juga amerika serikat menggelat latihan militer secara serentak. Dimana keduanya melibatkan armada pesawat terbang, tank, kapal perang, dan juga puluhan ribu pasukan. Latihan tersebut memang sengaja dilakukan saat musim panas karena setiap tahunnya pagelaran tersebut diadakan oleh keduanya.

Latihan gabungan militer musim panas oleh negara korea selatan dan juga amerika serikat tersebut sering disebut juga dengan istilah ufs alias ulchi freedom shield. Dimana pelatihan militer musim panas yang baru-baru ini digelar kembali tersebut diadakan di saat naiknya tingkat ketegahan di wilayah semenanjung korea selatan sendiri. Hal ini tidak lain karena setelah bertahun-tahun lamanya gagal dalam rencana pemulihan jalinan komunikasi antara pihak utara dan selatan.

Hal tersebut terjadi ketika donald trump mantan presiden amerika serikat yang masih menduduki jabatan. Ribuan tentara dan juga gabungan armada angkatan laut, darat, dan juga udara dilibatkan untuk latihan tembakan kemiliteran tersebut. Dimana nantinya jadwal pelatihan militer itu tadi akan berlangsung sampai dengan tanggal 1 septermber 2022 mendatang.

Yoon suk yeol yang selaku presiden korea selatan tersebut juga turut menegaskan bahwa pelatihan militer yang digelar antara dua belah pihak tersebut nantinya akan berguna untuk mencegah terjadinya berbagai ancaman korea utara. Dimana yoon suk yeol yang menjabat sebagai presiden korea selatan sejak mei lalu berjanji atau bersumpah. Bahwa dirinya akan menormalkan pelatihan militer gabungan yang dilakukan oleh negara korea selatan dan juga amerika serikat. Sehingga nantinya bisa memperkuat terjadinya pencegahan terhadap serangan dari pihak korut alias korea utara tadi.

Di sisi lain, moon jae in yaitu mantan presiden korea selatan dan juga donald trump tengah mengadakan pembicaraan tersebut terhadap kim jong un yang selaku diktator korea utara. Dimana moon jae in dan juga donald trump menarik kerjasama militer antara negara korea selatan dan juga amerika serikat dalam sebuah upaya agar membuat korea utara tetap terlibat nantinya.

Hasilnya latihan kemiliteran yang dikecam oleh pyongyam tersebut dianggap justru sebagai bentuk upaya gladi bersih guna membuat sebuah rencana invasi tersendiri. Tepatnya di wilayah onchon yang ada di pantai barat semenanjung lalu, pihak korea utara telah menembakkan dua buah rudal jelajah. Sebelumnya hampir tidak pernah terjadi beberapa tahun sebelumnya terkait sejumlah uji coba senjata yang dilakukan oleh pihak korea utara.

Namun meskipun begitu seoul dan juga para pejabat washington sendiri sebelumnya telah memperingatkan kepada mereka. Bahwa nantinya pyongyang harus bersiap untuk melakukan apa saja yang akan menjadi uji coba nuklir tersebut. Menurut sejarahnya perang korea pada tahun 1950 sampai dengan 1953 lalu terlibat antara ambisi kim il sung yang ingin menguasai semenanjung korea.

Hal tersebut tentunya tidak hanya merenggut jutaan nyawa saja, melainkan juga berakhir begitu buruk terlebih bagi aliansi komunis di wilayah utara sendiri. Dimana perang yang terjadi di negara korea tersebut telah mengalami kegagalan dalam mengubah garis demarkasi, yang mana hal tersebut masih bertahan sampai saat ini. Semenjak korea dijajah oleh negara jepang akhirnya pasca perang dunia yang kedua tersebut mereka mengalami nasib serupa layaknya jerman.

Dimana pada saat itu terbagi menjadi dua bagian yaitu uni soviet dan juga sekutu barat. Uni soviet telah berhasil membuat rezim komunis di bawah pimpinan kim il sung yang terjadi pada saat amerika serikat membentuk pemerintahan boneka. Hal tersebut berlaku untuk wilayah selatan dengan garis lintang 38 derajat di bawah pimpinan presiden syngman rhee. Kim il sung berusaha keras untuk meyakinkan josef stalin dalam upaya permulaan invasi ke wilayah selatan yang terjadi di tahun 1949 awal.

Tetapi sayangnya permintaan atau usulan tersebut justru malah ditolak mentah-mentah oleh josef stalin sendiri. Hal ini tidak lain karena nantinya bisa berujung intervensi amerika serikat. Apalagi serdadu korea utara pada waktu itu belum begitu terlatih dan juga belum memiliki perlengkapan perang yang begitu memadai. Namun meskipun begitu uni soviet pada akhirnya membantu pelatihan kemiliteran negara korea utara akibat desakan dari kim il sung.

Bahkan pasukan militer di negara korea utara jauh lebih unggul jika dibandingkan dengan serdadu korea selatan sendiri di tahun 1950 silam. Ternyata keraguan dari josef stain tersebut mempunyai alasan tersendiri karena sebelum tahun 1950 silam, negara china masih ikut larut dalam perang saudara. Hal tersebut terjadi antara komunis dan juga kaum nasionalis sedangkan di sisi lain pasukan amerika serikat sendiri tengah memanas terhadap ilmuwan uni soviet dan juga korea selatan. Mengingat mereka belum juga berhasil dalam mengembangkan bom nuklir yang dimiliki oleh negara amerika serikat.

Hingga pada akhirnya di bulan april tahun 1950 silam josef stain memberikan persetujuan bagi invasi. Kembali ke topik awal, pada akhirnya pasukan amerika serikat dan juga korea selatan diwajibkan untuk mengikuti latihan militer gabungan dalam 11 program pelatihan lapangan. Dimana nantinya akan mencakup tingkat brigade sehingga latihan militer yang dilakukan oleh kedua belah pihak tadi bisa menggambarkan sebagai lambang pertahanan.

Mengingat latihan tersebut melibatkan berbagai macam armada perang di jalur udara, laut, dan juga darat yang mencakup kapal perang, pesawat, maupun tank. Bahkan puluhan ribu pasukan ikut digerakkan dalam latihan militer gabungan negara korea selatan dan juga 28. 500 tentara yang berasal dari amerika serikat.

John Cho Artis Film Amerika Serikat Berwajah Oppa Korea

John Cho Artis Film Amerika Serikat Berwajah Oppa Korea

John Cho Artis Film Amerika Serikat Berwajah Oppa Korea

John Cho Artis Film Amerika Serikat Berwajah Oppa Korea – John Cho adalah seorang aktor USA yang cukup terkenal. Tapi siapa yang menyangka kalau aktor berwajah ganteng ini ternyata lahir di Korea Selatan? Ya, John Cho memang seorang aktor yang aslinya berasal dari Korea akan tetapi dia memulai debut kariernya di Amerika Serikat.

Starringjohncho – Film pertamanya di Amerika langsung Booming. Film tersebut berjudul The Taste Of Kona Coffe yang dirilis pada tahun 1996. Para pecinta film Amerika masih sering mengalami kesalahpahaman mengenai John Cho. Para penggemarnya ada yang mengatakan bahwa dia adalah aktor Korea tapi lahir di Amerika. Agar tahu mengenai siapa sih John Cho sebenarnya, berikut ini adalah beberapa penjelasan mengenai profil dan perjalanan kariernya.

John Cho awalnya pindah ke Amerika Serikat pada saat dia berusia 6 tahun. Dia adalah sosok anak korea yang ideal. Pada saat usianya masih muda, dia memperoleh peringkat dengan skor tertinggi pada SAT. Selain itu, dia juga hoby dan mahir dalam bermain bola dan biola. Tidak ketinggalan juga, dia mengikuti berbagai kegiatan sosial salah satunya adalah menjadi relawan di sebuah rumah sakit. John Cho berhasil menyelesaikan studinya di Herbert Hoover High School di tahun 1990. Setelah itu, dia melanjutkan program belajarnya di California University. Kembali lagi pada tahun 1996, dia berhasil menyelesaikan studinya dan mendapatkan gelar BA di jurusan Sastra Inggris. Wah, sungguh jenius ya?

Semenjak John Cho pindah ke Amerika serikat, dia tidak pernah lagi menggunakan bahasa Korea untuk berbicara. Bahkan dia jarang berkunjung ke Korea lagi. Kunjungan terkakhirnya ke korea adalah saat syuting Star Trek. Itu saja hanya berlangsung selama 24 jam saja. Pada saat hendak makan di restoran korea, dia meminta disediakan penerjemah. Hal ini karena dia tidak bisa berbicara menggunakan bahasa korea lagi dengan lancar. Setelah berhasil menyelesaikan studi di Brakeley, John Cho kemudian pindah ke Los Angeles. Di sana dia bekerja sama dengan perusahaan Teater Asia Amerika dan East West Players. Untuk pertama kalinnya di muncul dalam film pertamanya yang berjudul The Taste of Kona Coffe. Ini merupakan sebuah film box office karya dari Edward Sakamoto.

John Cho Artis Film Amerika Serikat Berwajah Oppa Korea

Pada tahun 1999, John Cho memainkan sebuah peran kecil sebagai seorang pria MILF di American Pie. Selanjutnya, dia juga mengulangi perannya kembali dalam tiga sekuel yaitu: Amrican Pie 2, American Wedding dan American Reunion. Dalam sekuel terakhirnya, dia mendapatkan peran yang besar dari pada sebelumnya. Pada saat film ini juga dia merasa langsung mendapatkan perhatian dari masyarakat. Sejak itulah, dia mendapatkan peran yang besar dalam film Hollywood. John Cho sudah mengambil peran hampir puluhan film di Amerika Serikat. Dia banyak dikenal dalam film Star Trek. Di sini dia berperan sebagai Harold Lee. Setelah itu, dia bermain sebagai Hikari Sulu. Semua film yang dibintanginya hampir sebagian besar menjadi film box office.

Baca juga : Masa Kecil dan Kehidupan Awal John Cho, Aktor Asal USA

Dari berbagai macam film yang dibintanginya membawa John Chi mendapatkan berbagai macam penghargaan dalam perfilman. Salah satu penghargaan yang diperoleh adalah dari penghargaan Asosiasin Kritikn Film Siaran. Dia dinobatkan sebgaai aktor pemeran terbaik. Pada tahun 2006, John Cho menikah dengan Kerrin Higuchi. Dari pernikahan tersebut, dia bersama sang istri dikarunia dua anak. Anak pertamnya laki-laki yang lahir pada 2008 sementara itu, anak keduanya lahir pada tahun 2013.

Jhon Cho Sangat Terkenal Atas Perannya Membintangi Banyak Film di Amerika Serikat

Jhon Cho Sangat Terkenal Atas Perannya Membintangi Banyak Film di Amerika Serikat

Jhon Cho Sangat Terkenal Atas Perannya Membintangi Banyak Film di Amerika Serikat – Salah satu aktor Amerika Serikat, Jhon Cho yang terkenal lewat banyak lakonnya. Jhon Cho , seorang aktor yang lahir di Seoul Korea Selatan memulai karirnya sejak tahun 1997 hingaa saat ini ia masih aktif. Memiliki nama asli Jhon Yohan Cho, ada berebagai film yang telah ia bintangi dan mendapatkan kepopuleran. Seperti film franchise Harold and Kumar dan film Searching yang baru-baru ini cukup membuat heboh. Selain itu salah satu filmnya yang sangat terkenal dan cukup dinanti yaitu film The Grudge.

Film The Grudge (2020) rasanya tidak asing ditelinga kita. Rilis di tahun 2020, The Grudge cukup mendapat perhatian khusus. Film bergenre horror ini menceritakan sebuah kisah mengenai rumah yang terkutuk. Fiona Landers yang diperankan Tara Westwood memutuskan untuk kembali ke keluarga kecilnya yang berada di Pennsylvania setelah sebelumnya ia mengalami kejadian mengerikan di rumah salah satu pasiennya yang berada di Tokyo. Ternyata, tanpa disadari Fiona masih membawa kutukan yang ia dapat dari hantu kayako saat dia

Berada di Jepang. Karena bisikan setan akhirnya Fiona memutuskan untuk menghabisi anak dan suaminya. Kejadian yang cukup menggemparkan Pennsylvania ini akhirnya diperiksa oleh seorang detekti, yaitu detektif Wilson yang diperankan oleh William Sadler. Ketika memeriksa rumah keuluarga Fiona, Wilson melihat sesuatu yang mengerikan sebelum ia memutuskan untuk menembak wajahnya. Setelah kejadiaan yang naas ini, selang beberapa tahun setelahnya rumah tersebut dijual oleh agen property Peter Spencer yang diperankan Jhon Cho. Sayangnya, Peter juga menglalami kemalangan yang sama. Lalu bagaimana cara menghentikan terror ini? Tonton film ini untuk mendapatkan jawabannya.

Baca juga : Mengenal John Cho Bintang Film USA Kelahiran Korea Selatan

 

Jhon Cho Sangat Terkenal Atas Perannya Membintangi Banyak Film di Amerika Serikat

Walau perannya tak cukup besar, Jhon Cho mampu membawa film The Grudge untuk mencapai endingnya. Tanpa Peter Spencer maka film ini hanya akan selesai setelah Wilson bunuh diri, tetapi dengan hadirnya Spencer yang diperankan Jhon Cho, film ini mampu membuka sebuah plot baru untuk bisa dinikmati sebagai film. Selain itu Ironi dari peran Jhon Cho mengenai kejadian naas yang terulang kembali membuat film ini lebih menegangkan dan bisa kita katakana seimbang. Sebelumnya Fiona, seorang ibu yang membunuh anak dan suaminya. Lalu kemudian ada spencer, seorang ayah yang membunuh anak dan istrinya. Ini juga menunjukan tentang terror hantu di rumah ini tidak pandang bulu. Siapapun dia, apapun statusnya hantu dalam rumah ini tak segang menerornya.

Starringjohncho – Di film ini Jhon Cho bermain dengan rapi, seperti ketika ia memerankan David Kim di film searching. Sama sama memerankan ayah tetapi di film The Grudge Jhon harus memerankan seseaorang yang hilang akal karena makhluk supranatural, sedangkan di film searching Jhon harus berperan ‘hilang akal’ karena kehilangan putri semata wayangnya. Meski terdapat perbedaan yang signifikan, Jhon mampu mengeksekusi kedua perannya dengan sangat apik.

 

 

John Cho, Aktor Kelahiran Korea Pemeran Film The Grudge

John Cho, Aktor Kelahiran Korea Pemeran Film The Grudge

John Cho, Aktor Kelahiran Korea Pemeran Film The Grudge – Siapa yang belum mengenal film The Grudge? Film horor yang satu ini sudah tayang sejak tahun 2020 yang lalu di Amerika Serikat dan Indonesia. Film yang satu ini juga turut dibintangi oleh aktor ternama seperti John Cho. Seperti yang diketahui, aktor yang satu ini merupakan kelahiran Korea Selatan yang sejak kecil menetap di Amerika Serikat.

Fakta Film The Grudge yang Dibintangi John Cho

Starringjohncho – The Grudge merupakan salah satu film asal Amerika Serikat yang disutradarai dan ditulis oleh Nicolas Pesce. Film yang satu ini sendiri termasuk film reboot karena sebelumnya sudah pernah tayang di tahun 2004 dengan judul yang sama persis. Di bawah ini beberapa fakta yang perlu Anda ketahui mengenai film yang dibintangi oleh John Cho tersebut:

1. Terinspirasi dari film horor yang ada di Jepang
Film yang satu ini ternyata dibuat dengan inspirasi dari film horor Jepang. Judulnya yakni Ju-On: The Grudge. Tentu saja film yang dibintangi oleh John Cho ini akan memberikan berbagai ketegangan yang memang sengaja disiapkan untuk memberikan kejutan kepada penonton. Film yang satu ini bahkan dibuat di bawah naungan Sony Pictures.

John Cho sendiri dipilih sutradara untuk memainkan film tersebut. Beberapa pemeran lainnya yang dipilih adalah Betty Gilpin dan Andrea Riseborough. Film ini sendiri sudah diputar pada lebih dari dua ribu bioskop. Menurut pada penonton film yang satu ini berhasil memberikan ketegangan dan keseruan pada jalan ceritanya.

2. Menceritakan tentang kutukan
Pada dasarnya The Grudge menceritakan tentang legenda bahwa saat seseorang terbunuh akibat cemburu dan amarah maka itu akan mengarah kepada kutukan. Adapun kutukan tersebut akan mengalir terus kepada setiap korban yang penasaran. Di awal film tersebut, Anda akan disuguhkan dengan seorang suami yang menemukan bahwa istrinya sudah berselingkuh.

Kemudian suami tersebut dengan brutal dan kejam membunuh istrinya. Tidak hanya itu saja, sang pria tersebut juga tega membunuh anaknya dengan cukup keji. Akibat adanya pembunuhan tersebut sang istri kembali dengan menjadi roh yang pendendam. Siapapun yag bersentuhan dengannya maka akan mati dan bernasib sama dengan kematian roh tersebut.

John Cho, Aktor Kelahiran Korea Pemeran Film The Grudge

3. John Cho takut dengan film horor tersebut
Meski memerankan film horor, namun siapa yang menyangka bahwa John Cho cukup takut untuk menonton film yang satu ini. Ia bahkan tidak pernah berpikir dalam hidupnya untuk menonton film horor karena dirinya sangat ketakutan. Ia mengatakan bahwa tidak pernah ingin menakut-nakuti dirinya sendiri. Itulah mengapa ia pernah berada jauh dari genre horor.

Ia juga mengaku cukup takut untuk menonton film yang sadis. Ia bahkan akan menutup mata apabila harus menonton film horor meski dengan keluarganya. Adapun ia menerima tawaran memainkan film horor The Grudge ini tidak lain hanya untuk menambah pengalaman saja dalam karir aktingnya.

4. Anggaran produksi film yang tinggi
Untuk membuat film The Grudge diperlukan anggaran yang cukup tinggi. Film yang satu ini bahkan dapat menghabiskan biaya sekitar US$ 13,6 juta atau setara dengan Rp 189 miliar. Berbeda dengan film yang sebelumnya sudah lebih dahulu tayang di tahun 2004 yang hanya menghabiskan sekitar US$ 10 juta saja atau sekitar Rp 130 miliar kemudian berhasil balik modal sekitar Rp 2,6 triliun.

Dikatakan bahwa film The Grudge yang tayang pada tahun 2004 cukup berhasil karena ditayangkan pada bulan Oktober. Dimana bulan tersebut bertepatan dengan hari Halloween sehingga ada banyak penonton yang memilih film horor dibandingkan dengan film lainnya.

Baca juga : John Cho, Pengisi Suara dan Pemeran Film Animasi Over The Moon

Itulah beberapa fakta yang bisa Anda ketahui mengenai film The Grudge yang dibintangi oleh aktor Amerika Serikat kelahiran Korea Selatan, John Cho. Apabila Anda ingin melihat penampilan John Cho, maka jangan ragu untuk melihat film tersebut.