Deretan Berita Viral di Amerika Serikat – Beberapa hari belakangan ini ada 3 berita viral yang ada di Negeri Paman Sam. Salah satu beritanya yaitu berkaitan dengan permasalahan migran yang menerjang Amerika Serikat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut bahkan walikota New York telah menyediakan dana yang cukup banyak. Nah, untuk mengetahui informasi lengkapnya tentang berita tersebut langsung saja baca artikel berikut ini.
Negeri Paman Sam Dilanda Permasalahan Migran
Diketahui saat ini Negeri Paman Sam sedang dilanda dengan permasalahan migran. Imbas dari peristiwa itu membuat pemerintah di wilayah New York mengumumkan keadaan darurat. Menurut Eric Adams selaku walikota New York keadaan darurat yang diumumkan itu dikarenakan banyaknya jumlah migran masuk ke kota tersebut, sehingga angkanya melebihi jumlah akomodasi yang mampu untuk menampung mereka. Untuk mengatasi permasalahan ini Amerika Serikat telah menyediakan dana hingga mencapai angka US$satu miliar atau setara Rp 15 triliun. Dana itu direncanakan akan digunakan untuk membuat tempat-tempat penampungan baru bagi para imigran tersebut. Meskipun walikota New York sudah menyiapkan bantuan berupa dana namun Adams masih meminta bantuan darurat dari negara bagian dan federal guna mengatasi masuknya para pencari suaka itu. Bukan hanya pada pemerintah negara dan federal bagian saja namun walikota New York juga mencoba program sukarela dari warga agar menampung para migran itu.
Di kota New York sendiri saat ini telah mempunyai lebih dari 61 orang dalam sistem penampungan migran. Migran yang ditampung dalam sistem tersebut termasuk juga ribuan tunawisma dan para pencari suaka yang sudah diangkut menggunakan bus dalam beberapa bulan terakhir ini. Walikota New York tersebut menyebutkan jika setidaknya ada 17.000 para pencari suaka yang telah diangkut menggunakan bus dari perbatasan Selatan Amerika Serikat sejak bulan April yang lalu. Selain itu Adams juga mengatakan jika ada sebanyak 42 hotel yang telah didirikan untuk jadikan tempat penampungan darurat. Hotel itu nantinya juga akan digunakan untuk menampung sebanyak 5500 anak migran yang sudah terdaftar di sekolah. Hingga minggu pertama bulan Oktober Tessa sudah menggelontorkan dana lebih dari 18 juta guna mengangkut para pendatang Amerika latin ke Washington DC, New York dan Chicago. Menurut gubernur Texas di bulan April ini kebijakan imigran yang dilakukan oleh pemerintahan presiden Joe Biden dianggap mampu memberikan insentif bagi para pelintas batas ilegal.
Angkatan Udara Amerika Serikat dan Inggris Melakukan Latihan Bersama
Tepatnya pada hari Jumat tanggal 7 Oktober 2022 angkatan Laut Amerika Serikat dan Inggris mengadakan sebuah latihan bersama. Diketahui latihan itu dilaksanakan di teluk Arab, dalam latihan itu kedua negara tersebut menguji drone. Di mana drone itu sebelumnya telah dua kali disita oleh Iran. Kegiatan ini dilakukan pada saat angkatan laut Amerika Serikat secara terpisah memberitahu bahwa pengiriman komersial di Timur tengah lebih luas. Dalam hal ini mereka akan terus memakai drone di wilayah itu dan memperingatkan agar tidak ada seorangpun yang mengganggu operasi tersebut. Nantinya drone yang digunakan itu akan mencari target di laut dengan cara mengambil foto menggunakan kamera. Setelah itu gambar yang dihasilkan akan dikirim ke kapal perang dan pusat komando Armada kelima. Untuk pusat komando Armada kelima tersebut berada di Pulau Bahrain. Di sanalah nantinya sistem Al akan bekerja melalui gambar-gambar atau foto-foto tersebut. Sedangkan drone yang digunakan dalam hal ini termasuk ke dalam pengintai udara ultra daya tahan, kapal permukaan. Pada latihan militer ini terdapat hal yang cukup menarik dari angkatan Laut yaitu Saildrone Explorer. Saildrone Explorer sendiri merupakan pesawat tidak berawak yang mampu bertahan di lautan dalam jangka waktu super lama. Pesawat itu sangat cocok digunakan pada wilayah yang memiliki sekitar 8000 km garis pantai seperti dari terusan Suez menyusuri laut merah di teluk Oman, telu Arab dan Selatan Hormuz.
Jumlah Pengangguran di Amerika Serikat Mengalami Penurunan
Di bulan September ini, pengusaha di Amerika Serikat telah berhasil mempekerjakan pekerja dengan jumlah lebih banyak dari yang diperkirakan sebelumnya. Hal itu membuat tingkat pengangguran di Amerika Serikat menjadi turun sebesar 3,5%. Dikutip dari Reuters pada Jumat 7 Oktober 2002 data departemen tenaga Kerja di Amerika Serikat menunjukkan jika nonfarm payrolls mengalami kenaikan hingga angkanya menjadi 263.000 pekerja di bulan lalu. Sedangkan untuk data pada bulan Agustus tidak direvisi sehingga masih tetap tercatat sebanyak 315 pekerja. Dengan kenaikan upah yang masih solid dan pasar tenaga kerja ketat membuat penghasilan per jam negara tersebut meningkat menjadi 0,3% dari bulan Agustus lalu. Hal itu juga menurunkan tingkat kenaikan upah tahunan menjadi 5,0% dari yang sebelumnya 5,2% di bulan Agustus. Saat ini pasar tenaga kerja di Amerika Serikat masih tahan terhadap biaya pinjaman yang terbilang tinggi dan kondisi keuangan lebih ketat. Ekonomi menyampaikan jika pebisnis enggan memberhentikan para pekerja dikarenakan kesulitan dalam merekrut karyawan baru. Sedangkan berdasarkan data pemerintah minggu ini menunjukkan lowongan pekerjaan di Amerika Serikat turun menjadi 1,1 juta. Bisa dibilang angka tersebut merupakan penurunan terbesar sejak bulan April 2020 yang lalu. Para ekonomi menyampaikan jika bisnis saat ini telah mengisi kembali posisi terbuka dikarenakan mereka terus berjuang untuk memperluas jumlah pekerja agar sesuai dengan peningkatan permintaan atas produk miliknya. Diketahui saat ini bank sentral Amerika Serikat sudah menaikkan suku bunga kebijakannya hari yang sebelumnya mendekati 0 ke angka kisaran 3,00% menjadi 3,25%. Selain itu laporan harga konsumen pada bulan September juga akan membantu dalam pembuatan kebijakan guna menilai kemajuan dalam pertempuran melawan inflasi.